Gelombang kepulangan ilmuwan tidak hanya mencakup Qian Hong. Matematikawan brilian Wu Meng juga memutuskan kembali ke China setelah karir internasional yang gemilang.
Wu Meng mengukir nama dengan memecahkan dugaan Furstenberg yang telah membingungkan matematikawan selama lebih dari setengah abad. Karyanya yang terbit di Annals of Mathematics pada 2019 membuktikan bahwa angka tidak dapat tampak "sederhana dan teratur" secara bersamaan dalam dua sistem representasi yang berbeda.
Penghargaan Bergengsi dan Perjalanan Akademis
Pemecahan teka-teki matematika ini mengantarkan Wu meraih ICCM Best Paper Award 2023, penghargaan tertinggi bagi matematikawan keturunan Tionghoa. Prestasinya semakin diakui dengan Frontiers of Science Award yang diterimanya bulan Juli lalu.
Perjalanan akademis Wu mencakup pendidikan di University of Picardy Jules Verne, Prancis, posisi postdoktoral di Hebrew University of Jerusalem, dan karir akademis di University of Oulu, Finlandia. Kini ia telah resmi bergabung sebagai profesor penuh di Hunan University.
Spesialisasi dan Kontribusi
Bidang riset utama Wu Meng adalah teori ergodik, khususnya ekspansi angka dalam berbagai basis. Bidang ini menggambarkan kompleksitas matematika di mana hal-hal yang tampak jelas membutuhkan pembuktian yang sangat ketat.
Kepulangan kedua ilmuwan ini menandai tren positif dalam upaya China menarik kembali talenta terbaiknya dari luar negeri, sekaligus mengembalikan tradisi keluarga Qian dalam berkontribusi untuk pengembangan sains di tanah air.
Artikel Terkait
Masa Depan AI: Peluang Ekonomi atau Ancaman yang Disalahartikan?
Gemini 3 Guncang Pasar AI, Pecahkan Rekor Kemampuan Penalaran Global
Bug Laten Cloudflare Picu Keruntuhan Digital Global, Ratusan Ribu Situs Lumpuh
Komdigi Beri Peringatan Keras ke 25 Platform Digital, Termasuk ChatGPT dan Wikipedia