Presiden Al Sharaa sebelumnya telah memberikan penjelasan penting mengenai sifat perjanjian ini. Meskipun Suriah membuka kemungkinan untuk menandatangani perjanjian keamanan dengan Israel, hal ini tidak serta merta berarti normalisasi hubungan diplomatik antara kedua negara.
Perkembangan terbaru lainnya datang dari Menteri Informasi Suriah Hamza Al Mustafa yang mengungkapkan bahwa negaranya telah menandatangani deklarasi kerja sama politik dengan koalisi internasional pimpinan AS. Kerja sama ini difokuskan pada upaya bersama memerangi kelompok teror ISIS.
Al Mustafa menekankan bahwa deklarasi kerja sama politik yang telah ditandatangani menegaskan posisi Suriah sebagai mitra dalam memerangi terorisme dan mendukung stabilitas regional. Dia juga mengklarifikasi bahwa perjanjian ini murni bersifat politis dan tidak mengandung unsur militer sama sekali.
Dukungan Amerika Serikat terhadap kerja sama keamanan Israel-Suriah ini dipandang sebagai langkah strategis dalam membangun kepercayaan dan mengurangi ketegangan di kawasan Timur Tengah yang sering dilanda konflik.
Artikel Terkait
Tiket Tetap Rp15 Ribu Meski Taman Sari Dibanjiri 30 Ribu Wisatawan
Di Balik Gawang Cipta Cendikia: Saat Sekolah Sepak Bola Juga Bentuk Karakter
Sektor Manufaktur China Akhirnya Kembali Mengembang di Desember
Museum Nasional Indonesia Naikkan Harga Tiket Mulai 2026, Dewasa Rp50 Ribu