- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang signifikan.
- Biaya suku cadang yang semakin mahal.
- Kenaikan biaya docking dan perawatan rutin kapal.
Dengan komponen biaya yang terus meningkat, sementara tarif tetap, keberlangsungan usaha operator kapal penyeberangan menjadi terancam.
Harapan dan Solusi ke Depan
INFA bersama asosiasi pengusaha angkutan perairan lainnya mendorong Kementerian Perhubungan untuk melakukan evaluasi komprehensif. Mereka mengharapkan penyesuaian tarif yang terukur dan didasarkan pada kajian keekonomian yang matang.
Keseimbangan antara kesehatan bisnis operator dan kemampuan finansial masyarakat menjadi kunci utama. Untuk itu, INFA membuka ruang dialog dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan asosiasi pengguna jasa, untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan sistem tarif angkutan penyeberangan yang berkelanjutan dan adil, mendukung konektivitas nasional yang lancar dan andal.
Artikel Terkait
Tiket Kapal Feri Bakal Berubah? INFA Desak Sistem Per Penumpang Gantikan Per Kendaraan
Timnas Indonesia U-17 vs Honduras: Kemenangan 2-1 Buka Peluang Lolos ke 32 Besar Piala Dunia U-17
Tunjangan Keluarga Pahlawan Nasional Rp 57 Juta/Tahun & Daftar 10 Penerima Baru
Target Realistis Medali Emas SEA Games 2025: 82-90 atau 120?