Jaringan Ksatria Airlangga (JAKA) Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

- Sabtu, 08 November 2025 | 19:40 WIB
Jaringan Ksatria Airlangga (JAKA) Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

Korupsi dan KKN di Era Orde Baru

JAKA juga menilai rezim Orde Baru di bawah Soeharto menjadi simbol praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang terstruktur. Berbagai laporan ekonomi dan proses hukum pascareformasi menunjukkan praktik tersebut menyebabkan kerugian negara dalam skala besar dan memperlebar jurang kemiskinan.

Gelar Pahlawan sebagai Instrumen Pendidikan Sejarah

JAKA menekankan bahwa gelar pahlawan bukan sekadar penghargaan individual, melainkan instrumen pendidikan sejarah bagi generasi bangsa. Pemberian gelar kepada Soeharto dianggap dapat mengaburkan makna perjuangan reformasi dan melemahkan semangat demokrasi.

Tiga Poin Pernyataan Sikap JAKA

  1. Menolak rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
  2. Mendesak pemerintah dan Dewan Gelar mempertimbangkan jejak pelanggaran HAM dan korupsi
  3. Mengajak masyarakat dan akademisi menjaga integritas sejarah serta nilai kemanusiaan

Dengan penolakan ini, JAKA berharap sejarah dapat menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih baik.


Halaman:

Komentar