Mu'tasim juga menyatakan bahwa DEMA akan meminta evaluasi menyeluruh kepada LPPM selaku penanggung jawab kegiatan KKN. Ia menekankan pentingnya peningkatan sistem pengawasan, termasuk usulan satu dosen pembimbing untuk satu desa guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Kegiatan doa bersama dimulai pukul 19.10 WIB dan diisi dengan pembacaan puisi serta kesaksian langsung dari mahasiswa yang terlibat dalam proses evakuasi korban. Suasana haru pun menyelimuti kampus saat prosesi tabur bunga dan pemasangan foto para korban berlangsung.
M. Yuzrul Rizanul Muna, salah satu mahasiswa yang turut dalam evakuasi, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, para korban semula baru pulang dari sekolah dan sedang bermain air di area wisata sungai. Tiba-tiba, banjir bandang datang sekitar pukul 13.30 WIB dan menyurut enam mahasiswa ke dalam arus deras.
Dari total peserta KKN di lokasi, sembilan orang yang berada di tepi sungai berhasil menyelamatkan diri dan telah dievakuasi oleh pihak kampus.
Artikel Terkait
Banjir Lahar Dingin Semeru Terisolasi 300 KK di Lumajang: Jalan Putus, Akses Terputus
Pembakaran Waterpark Kangean Sumenep: Kronologi, Penyebab, dan Kondisi Terkini 2024
Topan Kalmaegi Tewaskan 85 Orang di Filipina, Bergerak ke Vietnam
Peralihan Aset Kemenag ke Kemenhaj Sempat Seret, Menteri Irfan Yusuf Pastikan Progres Membaik untuk Haji 2026