Mu'tasim juga menyatakan bahwa DEMA akan meminta evaluasi menyeluruh kepada LPPM selaku penanggung jawab kegiatan KKN. Ia menekankan pentingnya peningkatan sistem pengawasan, termasuk usulan satu dosen pembimbing untuk satu desa guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Kegiatan doa bersama dimulai pukul 19.10 WIB dan diisi dengan pembacaan puisi serta kesaksian langsung dari mahasiswa yang terlibat dalam proses evakuasi korban. Suasana haru pun menyelimuti kampus saat prosesi tabur bunga dan pemasangan foto para korban berlangsung.
M. Yuzrul Rizanul Muna, salah satu mahasiswa yang turut dalam evakuasi, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, para korban semula baru pulang dari sekolah dan sedang bermain air di area wisata sungai. Tiba-tiba, banjir bandang datang sekitar pukul 13.30 WIB dan menyurut enam mahasiswa ke dalam arus deras.
Dari total peserta KKN di lokasi, sembilan orang yang berada di tepi sungai berhasil menyelamatkan diri dan telah dievakuasi oleh pihak kampus.
Artikel Terkait
Ahli Ingatkan: Lebih Baik Terlambat Sampai Jadi Kunci Utama Selamat di Libur Nataru
Uni Eropa Longgarkan Larangan Mobil Bensin, Industri Otomotif Bersorak
AS Kejar Kapal Tanker Sanksian di Dekat Venezuela, Ketegangan Picu Kekhawatiran Harga Minyak
Pemerintah Pilih PP untuk Atur Penempatan Polisi di Jabatan Sipil