Pemilihan hari Kamis sebagai hari uji coba WFH bukan tanpa alasan. BKD Jabar telah melakukan kajian mendalam sebelumnya. Ada beberapa usulan hari, seperti Senin dan Jumat, namun kedua hari tersebut dikhawatirkan justru menimbulkan efek "long weekend" atau akhir pekan panjang.
"Kalau dilaksanakan hari Senin atau Jumat, ada indikasi khawatirnya malahan seperti pelaksanaan long weekend. Ditakutkan pegawai justru berangkat liburan jauh dan kondisi fisiknya menurun saat harus kembali bekerja," papar Dedi.
Dengan menetapkan hari Kamis, diharapkan produktivitas kerja pegawai dapat lebih terjaga dan terhindar dari potensi penyalahgunaan untuk liburan panjang.
Imbauan untuk Pimpinan Unit Kerja
Meski telah memilih hari yang dianggap strategis, Dedi mengakui tetap ada potensi pegawai yang memanfaatkan WFH untuk berlibur. Oleh karena itu, ia meminta para kepala unit untuk menjalankan pengawasan dengan maksimal.
"Pengawasannya tetap dilakukan oleh kepala unit kerja yang melakukan pemantauan terhadap pemenuhan sasaran dan target kinerja pegawainya," tutup Dedi. Pengawasan yang ketat ini diharapkan dapat memastikan bahwa kebijakan WFH berjalan efektif tanpa mengorbankan kualitas pelayanan publik.
Artikel Terkait
PMI Manufaktur Indonesia Capai 51,2, Airlangga: Penggerak Utama Ekonomi Kuartal IV-2025
Banjir Rob Demak Mulai Surut, BPBD Kerahkan Pompa Air untuk 4 Desa
Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Zambia U-17 1-3: Kalah di Laga Perdana Piala Dunia
SPPG Polresta Pati Minta Maaf, Makanan Bergizi SMP Negeri 1 Pati Terlambat Didistribusikan