Ketua MTKBTI Weni Maulina menjelaskan bahwa asosiasi ini dibentuk sebagai forum komunikasi, kolaborasi, dan peningkatan kapasitas bagi profesional, akademisi, dan perusahaan di bidang konstruksi bawah tanah.
"Ini wadah bagi masyarakat di industri konstruksi yang bergerak di bidang perhubungan maupun pembangunan bawah tanah," ujar Weni.
Tantangan Geologis dan Teknis Konstruksi Bawah Tanah
Selain tantangan SDM, proyek infrastruktur bawah tanah di Indonesia juga menghadapi kendala dari aspek geologis. Kondisi struktur tanah yang beragam menjadi kunci keberhasilan pengembangan proyek.
"Kondisi geoteknik dan geologis di Indonesia berbeda-beda. Jangan sampai terjadi longsor atau permasalahan struktural saat membangun," tegas Weni.
Prospek dan Pengembangan Ke Depan
MTKBTI berencana menyiapkan program pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi pelaku industri, mengingat proyek bawah tanah memiliki prospek baik dalam pengembangan infrastruktur perkotaan di tengah keterbatasan lahan.
"Kami ingin menghubungkan insinyur lokal dengan insinyur mancanegara di Asia Tenggara untuk meningkatkan kemampuan melalui komunikasi dan berbagi pengalaman," pungkas Weni.
Artikel Terkait
Prabowo: Senyum 91 Emas, Pusing Mikirin Bonus
Warung Gado-Gado di Kemanggisan Ludes Dilahap Api, 40 Personel Dikerahkan
CEO Ford Akui Tertinggal 25 Tahun dari Raksasa Mobil Listrik China
Tapanuli Utara Siapkan Ground Breaking Huntap, Data Warga Diverifikasi Ketat