Selain soal konektivitas, faktor penentu lainnya adalah kepastian. Waktu tempuh yang jelas dan jadwal yang konsisten bikin penumpang bisa mengira-ngira. Fasilitas di stasiun dan kereta yang cukup nyaman juga mendukung, cocok untuk berbagai kalangan.
KAI sendiri punya komitmen kuat untuk mendorong transportasi publik jadi pilihan utama. Bukan cuma untuk aktivitas sehari-hari, tapi juga saat liburan panjang seperti ini. Mereka percaya, makin banyak yang beralih ke transportasi umum, kemacetan dan polusi udara bisa ditekan. Pada akhirnya, ini demi sistem transportasi kota yang lebih berkelanjutan.
Radhitya menambahkan poin penting tentang kesadaran kolektif.
“Memanfaatkan LRT Jabodebek bukan hanya soal perjalanan yang lebih nyaman, tetapi juga bagian dari kontribusi bersama dalam membangun mobilitas perkotaan yang modern, efisien, dan ramah lingkungan,”
katanya menegaskan.
Jadi, lonjakan penumpang ini bukan sekadar angka. Dia cerita tentang perubahan kebiasaan dan sedikit harapan untuk kota yang lebih mudah dijelajahi.
Artikel Terkait
Pratikno Desak Daerah Siaga Penuh Jelang Pergantian Tahun
Dirut PLN: Kerusakan Listrik Akibat Banjir Sumatera Lebih Parah dari Tsunami Aceh
Ancaman Neo-Nazi di Sekolah: 68 Anak di 18 Provinsi Terpapar Ideologi Ekstrem
ISMAYA Group Suntik Rp 300 Juta untuk Pulihkan Luka Sumatera