Menanggapi hal ini, Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, menjelaskan alasan kehadiran mereka.
“Kami memilih untuk kembali hadir karena dampak bencananya belum benar-benar pulih. Sebulan setelah kejadian, kami lihat sendiri, banyak masyarakat dan nasabah kami masih berjuang. Kehadiran relawan ini kami harap bisa meringankan beban sekaligus memberi semangat untuk bangkit,” ujar Dodot, Senin (29/12/2025).
Memang, bencana di Aceh Tamiang dan sekitarnya mengingatkan kita pada satu hal: pemulihan tidak berhenti saat air surut. Bagi masyarakat kecil, dampaknya bisa terasa sangat panjang, menggerus harapan perlahan-lahan.
Di tengah proses yang melelahkan itu, kehadiran dan perhatian yang berkelanjutan seperti yang dilakukan relawan PNM ini bisa menjadi penopang. Sederhananya, agar warga tak kehilangan semangat untuk melanjutkan hidup.
Artikel Terkait
BNI Gelontorkan Relaksasi Kredit untuk Korban Bencana di Sumatera
INDEF Soroti Rapuhnya Fondasi Ekonomi, Pertumbuhan 2026 Diprediksi Mentok di 5%
Paradoks Energi Indonesia: Kaya Sumber Daya, Tapi Masih Bergantung Impor
Pusat Dukung Larangan Kembang Api, Tahun Baru 2026 Diimbau Lebih Hening