Indonesia Tebus Tarif AS dengan Komitmen Belanja Energi Rp250 Triliun

- Minggu, 28 Desember 2025 | 19:00 WIB
Indonesia Tebus Tarif AS dengan Komitmen Belanja Energi Rp250 Triliun

Indonesia berhasil menghindari lonjakan tarif dari Amerika Serikat. Caranya? Dengan berjanji membeli komoditas energi mereka dalam jumlah yang sangat besar. Perundingan alot yang terjadi sejak Juli lalu akhirnya membuahkan kerangka kesepakatan. AS setuju menurunkan tarif timbal balik untuk produk kita ke level 19 persen, menyamai negara-negara ASEAN lainnya.

Gedung Putih sendiri yang mengonfirmasi hal ini. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut pengurangan tarif itu akan diberlakukan.

Sebagai imbalannya, Indonesia berkomitmen membeli produk energi AS senilai fantastis: sekitar 15 miliar dolar AS atau setara Rp250 triliun. Tak cuma itu, janji pembelian besar-besaran juga mencakup produk aviasi dan pertanian. Pemerintah kita juga berjanji melonggarkan sejumlah aturan yang membatasi produk dan bisnis asal Negeri Paman Sam.

"Pembelian produk energi, termasuk gas petroleum cair (LPG), minyak mentah, dan bensin, dengan nilai kira-kira USD15 miliar," begitu bunyi pernyataan Gedung Putih.

Negosiasi lanjutan masih terus berjalan hingga sekarang. Targetnya, kesepakatan dagang ini bisa ditandatangani pada Januari 2026. Jadi, masih ada waktu untuk menyelesaikan detail-detail teknisnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membenarkan rencana impor energi ini. Tapi dia menekankan, harganya harus bersaing. "Kita akan belanja bahan bakar minyak (BBM), minyak mentah dan LPG. Harganya itu sekitar kurang lebih USD15 miliar," ujar Bahlil akhir Juli lalu.

"Itu pasti kita akan lakukan dengan memperhatikan nilai keekonomian. Harganya harus kompetitif," tegasnya.


Halaman:

Komentar