Di Bumi Sultan Jonggol, Jawa Barat, akhir pekan lalu, sebuah kesepakatan penting terjalin. Bobibos, produk bahan bakar nabati berbahan dasar jerami asal Indonesia, mendapat lampu hijau dari pemerintah Timor Leste untuk diproduksi massal di sana. Dukungannya bukan main-main. Pemerintah setempat bahkan menyiapkan lahan seluas 25 ribu hektare untuk bahan baku dan fasilitas produksi.
Kerja sama ini diteken setelah pertemuan resmi antara manajemen Bobibos yang berada di bawah PT Inti Sinergi Formula dengan pemerintah, pengusaha, dan Kamar Dagang Timor Leste. Tak cuma soal lahan, ada janji konkret lain. Pemerintah Timor Leste berkomitmen menyusun regulasi khusus, memberi dukungan investasi, plus menyediakan pabrik dan kawasan pergudangan sekitar tiga hektare.
Menurut Pembina Bobibos, Mulyadi, antusiasme Timor Leste sangat nyata.
"Produksi perdana direncanakan akan diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Timor Leste dan dihadiri Presiden Timor Leste. Ini menjadi bukti keseriusan mereka," ujarnya.
Namun begitu, langkah ke luar negeri ini menuai tanya. Sebagian warganet menyinyalir Bobibos cuma cari investor. Mulyadi membantah. Baginya, kerja sama ini sama sekali bukan bentuk pengabaian terhadap Indonesia. Bobibos, katanya, adalah solusi energi global yang murah, efisien, dan ramah lingkungan. Plus punya dampak sosial: meningkatkan kesejahteraan petani dan berpotensi mengurangi beban subsidi energi.
"Industri energi memang butuh investasi besar dan peran negara," tegasnya, menanggapi kritik itu. "Agar distribusi energinya bisa adil dan berkelanjutan."
Artikel Terkait
Serambi MyPertamina: Pijat Gratis hingga PS Bikin Pemudik Betah Singgah
Ragunan Diprediksi Diserbu 100 Ribu Pengunjung di Puncak Libur Nataru
Polda Metro Siagakan 191 Personel dan Perketat Pengamanan Jelang Libur Nataru
Malam Mencekam di Labuan Bajo: Kapal Wisata Tenggelam, Satu Keluarga Turis Spanyol Hilang