Operasional genset nanti akan didukung pasokan bahan bakar dari Pertamina Patra Niaga. Setiap unit genset berkapasitas 5 hingga 7 KVA itu ditargetkan bisa menerangi beberapa rumah sekaligus.
“Untuk genset ini ada dua yang kita layani. Satu adalah untuk mengairi listrik ke rumah-rumah penduduk dan satunya untuk ke tenda-tenda pengungsian,” papar Bahlil.
Ia merinci, untuk kebutuhan pengungsian akan ditangani tim Posko Bencana ESDM bersama Patra Niaga. Sementara untuk pemulihan listrik rumah warga, koordinasinya akan melibatkan PLN.
“Jadi 5 sampai, minimal ya, yang kalau 5 KVA, minimal sekitar 5-7 rumah. Kalau 7 KVA berapa? Kalau 7 KVA sekitar 10 ya? 10 rumah, itu kira-kira,” katanya memperkirakan.
Selain genset, ada bantuan lain yang tak kalah penting: 3.000 kompor gas. Berbeda dengan genset, kompor gas ini akan disalurkan melalui pemerintah daerah.
“Nah kalau yang 3.000 kompor gas ini kita supply ke Pemda. Kita dorong ke Pemda karena Pemda yang tahu kebutuhannya,” ujar Bahlil.
“Tapi kalau genset langsung kita turun ke lapangan.”
Upaya ini diharapkan bisa meringankan beban warga, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti penerangan dan memasak, sambil menunggu jaringan listrik permanen benar-benar pulih.
Artikel Terkait
Rem Blong di Simpang Kertek, Truk Tronton 38 Ton Hancurkan Bangunan dan Lukai Lima Warga
WFA Ubah Puncak Arus Balik Nataru, Polri Siaga Hadang 2,8 Juta Kendaraan
Nenek 80 Tahun Diseret dan Rumahnya Diratakan, Pengacara Soroti Pengusiran Ilegal
Garuda Nusantar Hancurkan Vietnam 7-3, Melenggang ke Final Piala AFF Futsal U-19