Islah NU: Muktamar Jadi Jalan Konstitusional Akhiri Ketegangan

- Jumat, 26 Desember 2025 | 22:55 WIB
Islah NU: Muktamar Jadi Jalan Konstitusional Akhiri Ketegangan

JAKARTA – Langkah islah yang dicapai pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) akhirnya mendapat sambutan hangat. Idrus Marham, anggota Majelis Penasihat Organisasi IKA PMII, menilai keputusan ini bukan sekadar penyelesaian konflik, melainkan sebuah pelajaran berharga.

Menurutnya, NU sedang mengajarkan etika berorganisasi dan adab dalam menyikapi perbedaan kepada publik. “NU itu bukan milik kelompok, bukan milik individu, dan bukan arena perebutan kekuasaan,” tegas Idrus dalam keterangannya, Jumat (26/12/2025).

“NU adalah rumah besar umat, benteng muruah ulama, dan sekaligus wadah perjuangan untuk bangsa. Karena itu, muktamar adalah jalan konstitusional yang wajib ditempuh.”

Idrus pun mengimbau seluruh keluarga besar NU untuk mendukung penuh langkah ini. Baginya, muktamar merupakan satu-satunya jalan bermartabat untuk mengakhiri ketegangan sekaligus memantapkan posisi NU.

Di sisi lain, dia melihat pendekatan wasathiyah yang ditempuh para ulama lewat musyawarah dan muktamar menunjukkan kematangan organisasi. Ini adalah cara menyelesaikan persoalan internal tanpa menggerus kepercayaan publik.

“Ketika NU memilih jalan muktamar konstitusi berbasis nilai kultural dan muruah ulama itu, artinya NU sedang mengajarkan bangsa ini tentang etika berorganisasi,” ujarnya lagi.

“Tentang adab dalam berbeda, dan tentang bagaimana konflik diselesaikan dengan kepala dingin, bukan emosi.” Prinsipnya jelas: mengedepankan kepentingan yang lebih besar, yaitu kebesaran NU dan kemajuan bangsa.

Idrus tak menampik bahwa konflik yang berlarut-larut hanya akan melemahkan peran strategis NU. Padahal, tantangan yang dihadapi bangsa ini tidak main-main: krisis global, persoalan moral, hingga dinamika geopolitik yang rumit.


Halaman:

Komentar