Perjalanan bersama Toyota Veloz Hybrid EV membawa kami bertemu sosok kunci di balik kesibukan wisata Bromo. Di tengah lalu lintas jip tua yang hilir mudik menuju lautan pasir, ada Arlex Mardiyansyah, atau yang akrab disapa Ardi. Dialah Ketua Paguyuban Jip Trans Bromo, orang yang mengatur puluhan Toyota Hardtop legendaris itu.
Menurutnya, aktivitas wisata di sana tak cuma mengandalkan pesona alam. Semua juga bergantung pada pengelolaan di lapangan. Nah, paguyuban inilah yang jadi garda depan untuk menjaga semuanya tetap berjalan tertib.
“Untuk saya sendiri, kita sebagai Paguyuban Jip Trans Bromo saya sendiri koordinator utamanya, alias ketuanya, yang menaungi kurang lebih 70 jip,” ujar Ardi saat kami berbincang.
Intinya, paguyuban dibentuk agar puluhan armada itu tidak saling sikut berebut penumpang. Mereka punya sistem antrean yang ketat. Tujuannya sederhana: memastikan setiap pengemudi dapat giliran yang adil.
“Sistem paguyuban itu untuk mengatur flow keluar-masuk jip ketika ada orderan. Jadi kita harus antrean, urut, biar tidak satu jip itu mengangkut dua kali,” jelasnya.
Artikel Terkait
Lane Hogger di Lajur Kanan: Pakar Tegaskan Tetap Salah Meski Kecepatan Maksimal
Purbaya Suntik Rp2 Triliun untuk Tekstil dan Furnitur, Bunga Cuma 6 Persen
BI Tegaskan: Ritel Tak Boleh Tolak Pembayaran Tunai
Kereta Setan hingga Klub Eksklusif: Kisah Motor yang Mengubah Jalanan Hindia Belanda