Ingat sensasi masa kecil, saat kita yakin ada sesuatu yang ajaib tersembunyi di balik semak-semak? Film "The Spiderwick Chronicles" (2008) berhasil menangkap kembali perasaan itu. Ini bukan cuma film fantasi biasa, tapi sebuah undangan untuk kembali percaya pada hal-hal yang tak kasatmata.
Semuanya berawal ketika tiga bersaudara Grace Jared, Simon, dan Mallory pindah ke Spiderwick Estate. Bagi mereka, rumah tua itu cuma tempat tinggal baru. Mereka tak menyangka akan terjerumus ke dalam warisan rahasia yang sudah lama tertimbun waktu. Menurut sejumlah saksi, justru ketidaksengajaan inilah yang bikin ceritanya menarik. Ketegangan muncul perlahan, bukan lewat ledakan atau monster yang langsung muncul. Rasanya lebih seperti menyadari bahwa aturan dunia yang mereka kenal tiba-tiba berubah, dan bahaya bisa mengintai dari sudut mana saja.
Di tengah semua keanehan itu, Jared Grace jadi pusat cerita. Karakternya nggak langsung heroik atau mudah disukai. Justru sebaliknya.
Dia impulsif, penuh amarah, dan sering merasa sendiri.
Tapi dari situlah kekuatannya berasal. Jared itu gambaran sempurna anak yang nggak dipercaya dan merasa disalahpahami. Keteguhannya melindungi keluarga, ditambah rasa ingin tahunya yang besar, menunjukkan satu hal: keberanian itu sering lahir dari keinginan untuk menghadapi ketakutan kita sendiri.
Artikel Terkait
Trump Kembali Gagalkan Mimpi Greenland, Denmark dan Penduduk Asli Tolak Tegas
Trump Desak Maduro Turun, Ancaman Perang Venezuela Makin Nyata
PSSI Tak Mau Ambil Risiko, Syarat Khusus untuk Calon Pelatih Timnas Wanita
Bali Catat Lonjakan Wisatawan Asing Menjelang Nataru