Menurut klaim hasil pengujian internal mereka, formula ini bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar sampai 20 persen. Rahasianya? Gesekan internal mesin berhasil ditekan secara signifikan. Selain itu, oli ini juga diklaim mampu meminimalisir pembentukan endapan atau sludge yang biasanya mengganggu kinerja dan memperburuk emisi. Untuk kendaraan hybrid, tantangan utamanya adalah kontaminasi air yang lebih tinggi akibat siklus kerja elektrik dan formula baru ini dikatakan sudah memperhitungkan hal itu.
Di sisi lain, Rommy melihat Indonesia bukan sekadar pasar biasa. Potensinya dinilai sangat besar.
"Indonesia ini salah satu pasar pelumas terbesar dan paling dinamis di Asia Tenggara. Pertumbuhannya positif setiap tahun, didorong oleh jumlah kendaraan yang terus bertambah, ekspansi industri, dan yang menarik, kesadaran akan efisiensi energi dan keberlanjutan yang juga mulai mengemuka," tandasnya.
Jadi, kehadiran produk ini bukan cuma sekadar peluncuran varian baru. Lebih dari itu, ini adalah respons terhadap lanskap industri otomotif yang terus bergerak cepat. Tantangan mesin masa kini butuh jawaban yang tepat dan persaingan untuk memberikan jawaban terbaik itu, tampaknya, baru saja memanas.
Artikel Terkait
Prabowo: Senyum 91 Emas, Pusing Mikirin Bonus
Warung Gado-Gado di Kemanggisan Ludes Dilahap Api, 40 Personel Dikerahkan
CEO Ford Akui Tertinggal 25 Tahun dari Raksasa Mobil Listrik China
Tapanuli Utara Siapkan Ground Breaking Huntap, Data Warga Diverifikasi Ketat