Pasar mobil Indonesia tahun ini benar-benar tidak mudah. Hary Kurniawan, sang Head of Marketing MG Motor Indonesia, mengakuinya dengan jujur. Menurutnya, persaingan makin ketat saja. Banyak pemain baru bermunculan, belum lagi harga mobil yang saling sikut untuk menarik minat konsumen.
"Dinamika pasar otomotif kita tahun ini memang cukup menantang," ujar Hary saat kami temui di Jakarta pekan lalu.
Ia melanjutkan, situasi itu makin terasa karena portofolio produk baru dari MG sendiri terbilang terbatas. Sepanjang tahun, mereka hanya menghadirkan tambahan varian, yaitu MG4 EV MAX dan model sporty Cyberster. Tidak banyak gebrakan berarti.
Data dari Gaikindo sepertinya membenarkan suasana yang cukup berat itu. Hingga November, penjualan wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler MG tercatat 1.759 unit. Angka penjualan ritelnya, dari diler ke tangan konsumen, sedikit lebih rendah: 1.648 unit.
Dengan total pasar wholesales nasional yang mencapai 710.084 unit dan ritel 739.977 unit, kontribusi MG memang masih kecil. Pangsa pasarnya cuma 0,2 persen, menempatkan brand berdarah China-Inggris ini di posisi ke-18 dan 19 untuk penjualan terlaris. Bukan posisi yang nyaman, tentunya.
"Kalau dilihat dari penjualan, saya rasa semua brand menghadapi tantangan yang sama. Tapi kami tetap optimis," tambah Hary, mencoba melihat sisi terang.
Optimisme itu rupanya disandarkan pada rencana jangka panjang. MG sedang mempersiapkan setidaknya empat model baru untuk dihadirkan di Indonesia mulai 2026 mendatang. Hary enggan merinci, tapi bocorannya, beberapa model itu bukan barang baru di mata penggemar otomotif. Mereka pernah dipajang di beberapa pameran mobil nasional.
Artikel Terkait
Prabowo Panggil Mendadak Purbaya, Pastikan Bantuan Bencana Sumatera Tak Tersendat
Seica Siap Luncurkan Single Baru, Ungkap Tantangan Sinkronisasi Jadwal
Pemerintah Inggris Akui Serangan Siber, Tapi Bungkam Soal Dalang
Seribu Relawan BUMN Bergerak, Bawa Air Bersih dan BBM untuk Korban Banjir Aceh