Menurutnya, Ahmed sama sekali tidak memedulikan latar belakang korban yang hendak diselamatkannya.
“Dia bertindak berani untuk menyelamatkan orang lain tanpa memandang apakah mereka Yahudi, Israel, atau siapa pun. Dia hanya melihat manusia yang terancam,” katanya.
Respons atas aksinya pun berdatangan dari mana-mana. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memujinya sebagai lambang keberanian warga Australia. Bahkan dari seberang lautan, Presiden AS Donald Trump menyampaikan penghargaannya. Pujian itu berbalut ironi: seorang pengungsi Suriah justru menjadi kebanggaan nasional Australia.
Saat ini, Ahmed masih terbaring lemah di rumah sakit. Video dari keluarganya menunjukkan kondisinya yang masih memprihatinkan. Tapi kisahnya sudah menyebar, menjadi cahaya di tengah berita-berita suram.
Dari pedagang buah yang tak dikenal, namanya kini disebut sebagai pahlawan. Ahmed Al Ahmed membuktikan, kemanusiaan bisa muncul dari tempat yang paling tak terduga, melampaui sekat agama dan asal-usul. Sebuah pelajaran mahal dari seorang pria yang mempertaruhkan segalanya.
Artikel Terkait
Beijing Bergerak Cepat, Gairah Investasi Swasta Jadi Sasaran Utama
Uji Coba Rute Baru Vietnam Airlines: Penerbangan Tanpa Layar, Tapi Perut Terjamin Halal
Saham Superbank (SUPA) Melonjak 24% di Debut Perdana BEI
OJK Tegaskan Pemberi Pinjaman Bertanggung Jawab Penuh atas Tindakan Debt Collector