Soal teknis, membawa model-model hibrida itu ke Indonesia sebenarnya bukan perkara sulit bagi mereka. Luther lebih menekankan harapannya akan dukungan berkelanjutan dari pemerintah untuk berbagai teknologi elektrifikasi di masa depan.
Lantas, seperti apa sih teknologi PHEV andalan BYD itu? Kalau kita lihat penjelasan resminya, sistem yang dinamai DM-i ini merupakan perpaduan menarik. Ada mesin bensin, tapi dipadu baterai berkapasitas besar dan motor penggerak listrik.
Klaimnya, pendekatan BYD ini berbeda dari PHEV kebanyakan. Pada banyak model hibrida, mesin konvensional masih berperan besar menggerakkan roda. Nah, pada sistem DM-i, tenaga penggerak utamanya justru berasal dari motor listrik.
Dengan baterai yang besar, mobil ini bisa dicas layaknya BEV murni. Inilah yang membuatnya menarik untuk pasar seperti Indonesia. Anda punya opsi: mengisi daya baterai dari mesin saat berkendara, atau mengecasnya di SPKLU ketika sedang berhenti. Fleksibilitas ini jadi nilai plus di negara dengan infrastruktur pengisian yang masih terus berkembang.
Artikel Terkait
Disparbud Wonosobo Tegaskan Dieng Tetap Aman Dikunjungi Meski Cuaca Ekstrem
Setelah 88 Tahun, Volkswagen Tutup Pabrik Ikonik di Dresden
Singapura Tutup Pintu Izin Kerja Artis Asing Mulai 2026
Inara Rusli Dipanggil Polisi, Balas Lapor Suami Mawa dengan Tuduhan Penipuan