ICEA 2025 sendiri adalah penyelenggaraan perdana yang diinisiasi oleh Indonesian Circular Economy, Sustainability and Transformation (ICEST) Institute bersama Badan Standard Nasional (BSN). Ajang ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi tertinggi bagi organisasi, baik bisnis maupun nonbisnis, yang telah mempraktikkan ekonomi sirkular dengan baik.
Menurut Ketua ICEST Institute, Suharman Noerman, ICEA 2025 ini bukan sekadar acara seremonial. Ia merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk mendukung sosialisasi ISO 59000 Series serta implementasi Roadmap dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular Indonesia 2025–2045 yang sebelumnya telah diluncurkan oleh BSN dan BAPPENAS.
Acara penghargaan itu juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Perindustrian RI, Emi Suryandari. Sebagai Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Emi menyampaikan apresiasi yang mendalam atas capaian para peraih penghargaan.
Pada intinya, ICEA 2025 memberikan penghargaan kepada berbagai perusahaan sebagai bentuk apresiasi. Tidak hanya untuk praktik ekonomi sirkular yang efektif, tapi juga untuk promosi dan kontribusi mereka dalam mensosialisasikan ISO 59000 Series. Semua ini bertujuan memperkuat implementasi ekonomi sirkular di Indonesia, yang pada akhirnya mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Bambang Prasetiya, Ketua Dewan Pakar ICEST Institute yang juga menjabat sebagai Juri ICEA 2025, menambahkan bahwa kehadiran ajang ini sejalan dengan komitmen global atas lahirnya ISO 59000 Series.
(Nur Ichsan Yuniarto)
Artikel Terkait
Lee Yi Kyung Buka Suara: Lapor Polisi dan Ancaman Kejar Pelaku Sampai Jerman
PBNU Beri Gus Yahya Tenggat Tiga Hari untuk Lengser dari Ketua Umum
Perempuan Penggerak Ekonomi: 37 Juta Ibu Rumah Tangga Tancap Gas Lewat UMKM
Rekor MURI Pecah, Alpukat Siger Lampung Pukau Ratusan Warga