Di sisi permodalan, IFG Life juga mencatatkan kemajuan yang signifikan. Ekuitas perusahaan meroket 31,43 persen menjadi Rp5,04 triliun, dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp3,84 triliun. Penguatan struktur permodalan ini semakin dikokohkan dengan Rasio Solvabilitas atau Risk-Based Capital (RBC) yang mencapai 217,9 persen. Angka RBC ini jauh melampaui batas minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.
Pencapaian ekuitas yang ada saat ini juga sekaligus menunjukkan bahwa IFG Life telah memenuhi ambang batas minimum ekuitas untuk industri asuransi jiwa yang diwajibkan OJK di masa depan, yaitu Rp500 miliar pada tahun 2026 dan Rp1 triliun pada 2028.
Ryan menegaskan bahwa seluruh capaian ini merupakan bukti nyata ketahanan finansial IFG Life dalam menghadapi berbagai dinamika industri. Hal ini sekaligus menunjukkan kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk secara bertanggung jawab menunaikan seluruh kewajibannya kepada para nasabah.
Artikel Terkait
Investasi Raksasa Samsung & Hyundai di Korsel: Strategi Triliunan Won Pasca Kesepakatan AS
Hasil Final MilkLife Soccer Challenge Malang 2025/26: MI Al Ihsan & SDN Mojorejo 01 Juara
Kebakaran Jatipulo Jakarta Barat: 50 Rumah Hangus, 350 Jiwa Mengungsi (Update)
Tarif LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Rp 60.000? Ini Kata Resmi Pramono Anung