Dicurigai Titipan Oligarki di Istana, Said Didu: Qodari Ingin Maruarar Jadi Menteri Keuangan

- Kamis, 25 September 2025 | 18:45 WIB
Dicurigai Titipan Oligarki di Istana, Said Didu: Qodari Ingin Maruarar Jadi Menteri Keuangan


MURIANETWORK.COM - 
Pengamat politik, Muhammad Said Didu menilai penunjukan Muhammad Qodari Kepala Staf Kepresidenan (KSP), merupakan tanda kembalinya oligarki ke lingkar kekuasaan.

Hal itu terlihat dari Qodari yang pertama kali diangkat justru seolah mengkritik keputusan Presiden Prabowo Subianto menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

"Pernyataan dia sebagai Kepala KSP yang pertama adalah mengkritik Prabowo. Dan kritiknya menurut saya sangat tidak masuk akal. Dia seakan-akan menyalahkan Prabowo mengangkat Purbaya jadi Menteri Keuangan," ujar Didu dalam podcast Madilog yang dipandu Indra J. Piliang sebagaimana dikutip dari channel YouTube Forum Keadilan TV yang tayang pada Rabu, 24 September 2025.

Didu justru menduga jika Qodari menginginkan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait yang digeser menjadi Menteri Keuangan, bukan Purbaya Yudhi Sadewa.

"Maruarar kita tahu tangan kanannya Aguan (Sugianto Kusuma-red), oligarki," timpalnya.

Lebih lanjut mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu mencurigai jika pengangkatan Qodari sebagai Kepala KSP merupakan sinyal kembali hidupnya Geng Solo.

Sehingga kata dia, jika Maruarar menjabat Menkeu maka akan sangat mudah oligarki masuk ke lingkaran Istana.

"Sehingga itu kemungkinan menyebabkan menyala lagi nih. Kan kalau Jokowi mau bergerak maka dia harus punya oligarki yang mendanai. Dia harus punya parcok yang mengamankan, dan ada relawan," ulasnya.

"Dan akhirnya kemungkinan oligarki menyatakan oke kita bergerak lagi sehingga kode ke Solo. Bikinlah pernyataan di Solo bahwa wahai Prabowo kalau kau mau maju 2009 maka kau harus dengan anakku Gibran. Itu perintah orang Solo," tegasnya.

Sebelumnya, Muhammad Qodari resmi naik level karena sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP.

Ia mengisi jabatan baru tersebut menggantikan AM Putranto. Presiden Prabowo melantik Qodari di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 17 September 2025.

Pelantikan Qodari dan sejumlah menteri, wakil menteri (wamen) serta pejabat lainnya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97/P Tahun 2025.

Sebelum masuk pemerintahan, pria kelahiran Palembang, 15 Oktober 1973 itu sempat berkiprah di dunia survei, khususnya di bidang politik. Dia juga sempat menjadi pengamat politik. Pada November 2006, Qodari mendirikan lembaga survei dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB).***

Sumber: konteks

Komentar