Makin Panas! Alumni UGM Bergerak, Ultimatum Rektor dan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu

- Kamis, 03 Juli 2025 | 22:50 WIB
Makin Panas! Alumni UGM Bergerak, Ultimatum Rektor dan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu


MURIANETWORK.COM - 
Isu dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kian memanas dan menyedot perhatian publik. Belakangan ini, sorotan tertuju pada Pasar Pramuka yang disebut-sebut sebagai lokasi pencetakan ijazah tersebut.

Di tengah kontroversi yang belum menemukan titik terang, muncul pernyataan sikap dari kelompok yang menamakan diri  Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak. Kelompok ini mengaku sebagai gabungan alumni UGM.

Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, mengatakan bahwa ia baru saja menerima pesan pernyataan dari kelompok relawan tersebut. "Iya, barusan itu dapat. 30 menit yang lalu," ujar Heru kepada media, Kamis (3/7/2025).

Dalam pernyataan sikap itu, gabungan alumni UGM dari lintas angkatan dan lintas fakultas menyebut diri mereka sebagai Relagama Bergerak atau Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak.

"Relagama Bergerak lahir atas dasar niat, ide, dan semangat bersama untuk berkontribusi menjaga nama baik almamater serta menjunjung tinggi muruwah UGM sebagai PTN yang melambangkan kampus perjuangan dan kerakyatan Indonesia," tertulis pada pernyataan sikap tersebut.

Lebih lanjut, setelah mencermati dinamika dugaan ijazah palsu Jokowi, Relagama Bergerak sepakat untuk menyatakan pendapat.

Relagama Bergerak menegaskan bahwa mereka menjunjung tinggi prinsip kejujuran, berdasar nilai-nilai objektivitas, dan keterbukaan informasi kepada publik.

Berikut ini isi pernyataan sikap dari Relagama Bergerak:

  1. Meminta kepada Rektor UGM beserta staf rektor terkait, Dekan Fakultas Kehutanan berserta staf dekan terkait, untuk bersama-sama memberikan keterangan resmi kepada publik secara jujur dan transparan tentang riwayat pendidikan Sdr. Joko Widodo di UGM hingga status ijazahnya.
  2. Meminta kepada Sdr. Joko Widodo dengan suka rela, itikad baik, dan gembira untuk menunjukkan ijazah sarjananya (S1) kepada publik secara apa adanya.
  3. Permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2, sudah selayaknya dilakukan dengan cara seksama, cermat, dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
  4. Permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2 akan menjadi catatan sejarah yang sangat penting di kemudian hari. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilaksanakan di kampus UGM sebagai rumah besar untuk civitas akademika UGM dan para alumninya.
  5. Jika permintaan kami yang tersebut pada poin 1 dan 2 dalam waktu 1x24 jam sejak surat pernyataan ini diterima oleh ybs dan tidak dipenuhi permintaan kami, maka dengan sikap mufakat dan bulat kami menyatakan mosi tidak percaya kepada para pihak tersebut.
  6. Berdasar mosi tidak percaya yang tersebut pada poin 5, kami meminta kepada rektor UGM dan staf rektor terkait, Dekan Fakultas Kehutanan dan staf dekan terkait, beserta staf di UGM lainnya yang terlibat dalam kasus dugaan ijazah palsu Sdr. Joko Widodo untuk segera mengundurkan diri dari status dan jabatannya dengan tanpa syarat.
  7. Berdasar mosi tidak percaya yang tersebut pada poin 5, kami simpulkan bahwa Sdr. Joko Widodo bukanlah alumni Universitas Gadjah Mada.

Bangun Sutoto, selaku koordinator, menyampaikan harapannya agar pernyataan sikap tersebut dapat menjadi kontribusi nyata dalam menyelesaikan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi secara tuntas, adil dan transparan.

Sumber: monitor

Komentar