MURIANETWORK.COM - Bicara mengenai sosok calon Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari eksternal, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut, Anies Baswedan patut dipertimbangkan.
Sebab, dia mengatakan, sebagian besar pemilih PPP dan Anies saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, saling menginginkan satu sama lain.
"Nama-nama seperti Amran Sulaiman, Dudung Abdurrahman, Gus Ipul, Agus Suparmanto mengemuka. Tapi bila PPP ingin melenting sempurna, tak ada salahnya kembali mempertimbangkan Anies Baswedan,” kata Agung, Selasa (27/5/2025).
Menurut Agung, belajar dari Pemilu 2024, PPP harus mengevaluasi diri dengan mendengarkan akar rumput yang ternyata lebih condong ke Anies Baswedan.
"PPP harus mulai lebih mengutamakan suara-suara grassroot di internal walaupun masukan-masukan eksternal juga penting, bila memang ingin lebih baik,” ujarnya.
"Pembelajaran di Pilpres 2024 kemarin mahal. PPP mengabaikan suara grasroot dan terlalu dini memutuskan langkah politiknya. Akhirnya, salah memilih figur dan koalisi,” kata Agung lagi.
Apalagi, dia mengatakan, PPP memiliki target untuk lolos parliamentary threshold dan kembali menjadi partai Parlemen pada Pemilu 2029.
Titik Tengah
Lebih lanjut, Agung menyinggung soal titik tengah. Sebab, dalam pandangannya, Anies juga merupakan politikus.
"Anies juga politisi. Mesti ada titik tengah,” ujarnya.
Diketahui, PPP sempat memberi sinyal bakal mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Meskipun akhirnya, PPP memberikan dukungan pada pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Sementara itu, Anies hingga saat ini tidak tergabung dalam partai politik. Meskipun, dia pernah maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2025.
Nama Anies Baswedan muncul dalam bursa calon Ketum PPP setelah Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy (Rommy) mengaku bahwa dia pernah membujuk Anies untuk memimpin PPP pada akhir Desember 2024.
"Mas Anies Baswedan pun saya pernah bujuk untuk bersedia masuk dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024 lalu," ujar Rommy lewat keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).
Dia mengatakan, hal itu dilakukan karena ingin PPP kembali memenuhi ambang batas parlemen dan lolos ke DPR pada Pemilu 2029.
"Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan. Effort untuk ke situ maha berat, mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," kata Rommy.
"Karenanya dibutuhkan extra ordinary power dan extraordinary leader untuk memimpin PPP. Karenanya saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu, baik karena ketokohannya,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Muktamar PPP rencananya digelar sekitar bulan Agustus-September 2025.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Roy Suryo Cs Kini Tuding Jokowi Cuma Lulusan Sarjana Muda, Hal Ini Jadi Buktinya!
Analisa Lembaga Survei, Dedi Mulyadi Disebut Calon Lawan Prabowo di Pilpres 2029
SERU! Debat Sesama Ahli Digital Forensik, Reza Indragiri vs Rismon Sianipar: Bukti Ilmiah dan Busuk Hati
Refly Harun Pertanyakan Sumber Dana dan Motif Survei Indikator Terkait Ijazah Jokowi