Sistem Rujukan Berjenjang BPJS Dinilai Tidak Efisien dan Merugikan Pasien
Sistem rujukan berjenjang dalam layanan BPJS Kesehatan kembali menuai kritik. Mekanisme ini dinilai tidak lagi layak dipertahankan karena dianggap tidak efisien dan justru menghambat akses pasien terhadap layanan kesehatan yang tepat waktu.
Keluhan masyarakat terhadap pola rujukan bertingkat ini semakin mengemuka. Pasien yang awalnya berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seringkali harus melalui beberapa rumah sakit sebelum akhirnya mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Prosedur Bertele-tele Memperlambat Penanganan
Agung Nugroho, Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, menyoroti masalah ini. Ia menjelaskan bahwa dalam praktiknya, pasien dari FKTP harus dirujuk ke rumah sakit tipe D atau C terlebih dahulu, kemudian naik ke tipe B, dan baru akhirnya bisa menuju rumah sakit tipe A. Padahal, kata Agung, dokter di FKTP seringkali telah mengetahui sejak awal jenis rumah sakit seperti apa yang dibutuhkan oleh pasien.
Praktik semacam ini menunjukkan bahwa sistem rujukan yang ada lebih mengutamakan prosedur administratif dibandingkan dengan kepentingan dan keselamatan pasien. Banyak kasus dimana penanganan medis menjadi tertunda hanya karena pasien harus berpindah-pindah rumah sakit untuk memenuhi aturan birokrasi.
Artikel Terkait
Roy Suryo Soroti Sindiran Tajam Slank di Lagu Republik Fufufafa
Kursi Kosong Demokrat di Silaturahmi Poros Pendukung Prabowo
Benny Harman Tolak Pilkada Lewat DPRD: Hak Rakyat Harga Mati
Peneliti Indonesia Soroti Vonis Najib: Kejahatan Jokowi Jauh Lebih Besar