Di sisi lain, Nurdin mengakui sebuah kekosongan yang sudah lama terjadi. Selama ini, Indonesia memang belum punya turnamen tenis level profesional yang benar-benar mapan. Nah, Pro Liga Indonesia Master 2025 inilah yang diharapkannya bisa mengisi celah itu dan memberi dampak positif bagi industri tenis nasional.
"Selama ini belum pernah ada Liga yang bersifat profesional. Nah inilah yang kita gelar. Pro Liga hari ini sebetulnya adalah merupakan launching dari Pro Liga yang akan kita gelar seharusnya mulai tahun depan," ucapnya.
Namun begitu, ia juga realistis. Mimpi besar mustahil diwujudkan sendirian. Butuh sokongan dari berbagai pihak untuk menggerakkan roda olahraga yang memang dikenal boros biaya ini.
"Itu kita mengharapkan bahwa sebuah olahraga ini tanpa partisipasi dari para pengusaha, partisipasi dari BUMN, perusahaan-perusahaan swasta, maka tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Karena olahraga itu membutuhkan biaya yang sangat besar," jelas Nurdin.
Jadi, semua mata kini tertuju pada Desember nanti. Bisakah Pro Liga ini menjadi awal yang baik? Waktulah yang akan menjawab.
Artikel Terkait
Stadion Baru AS Roma Resmi Masuk Tahap Krusial, Curva Sud Akan Jadi yang Terbesar di Eropa
Fullkrug Pilih Nomor 9 di Milan, Langkah Sementara Sebelum Buru Vlahovic?
Rosiade Anggap Biasa, Bonus Rp 200 Juta Usai Semen Padang Taklukkan Persija
Arsenal Terkapar: Cedera Hincapie dan Martinelli Perparah Krisis Arteta