Menjelang turun minum, tekanan Persijap makin menjadi. Wahyudi Hamisi melepas sepakan keras dari luar kotak penalti di menit 44. Bola ditepis Cahya, namun muntah ke kaki Adzikry. Tendangan susulan Adzikry lagi-lagi bisa diantisipasi kiper PSIM itu. Belum selesai. Semenit kemudian, Abdallah kembali menggoyang jala lawan. Lagi-lagi, bendera offside yang menghentikan perayaan. Dua gol mereka batal dalam satu babak.
Secara statistik, PSIM memang lebih mendominasi penguasaan bola di babak pertama, mencapai 59 persen. Mereka melepas 8 tembakan dengan 4 di antaranya mengarah ke gawang. Persijap, dengan 5 percobaan, hanya 1 yang on target.
Babak kedua baru berjalan lima menit, Persijap akhirnya benar-benar membuka skor. Kerja bagus di lini serang. Operan apik Alexis Gomez disambar Adzikry Fadlillah dengan sepakan akurat. Cahya tak berkutik. 1-0 untuk Laskar Kalinyamat.
PSIM langsung berusaha membalas. Mereka menekan, mencari celah. Di menit 64, Ezequiel Vidal mendapat kesempatan. Tembakannya sayangnya masih melambung di atas mistar. Waktu terus berjalan, ketegangan terasa di tribun.
Namun begitu, drama justru terjadi di penghujung waktu pertandingan. Saat banyak yang mengira pertandingan akan berakhir dengan kemenangan tipis Persijap, PSIM menyamakan kedudukan. Di masa injury time, tepatnya menit 90 5, Riyatno Abiyoso melepaskan tendangan yang tak bisa dihalau Sendri. Gol! Skor akhir bertahan 1-1. PSIM merayakan poin yang diraih di ujung pertandingan, sementara pemain dan suporter Persijap hanya bisa terduduk lesu. Dua poin yang nyaris diraih, akhirnya menyusut jadi satu.
Artikel Terkait
Lulinha Guncang Kanjuruhan, Iksan Lestaluhu Selamatkan Arema dari Kekalahan
Bonus SEA Games Rp 1 Miliar Per Emas Ditegaskan, Tak Ada Perubahan
Duel Sengit di Kanjuruhan, Arema dan Madura United Berbagi Poin
Lebih dari 3.000 Pelari Temukan Konsistensi dan Komunitas di Running Club Ini