Penangkapan Imamoglu pada Maret 2025 silam telah memicu gelombang kerusuhan terparah di jalanan Turki sejak tahun 2013. Situasi ini semakin memanaskan suhu politik di negara tersebut.
Ozgur Ozel, Ketua Partai Rakyat Republik (CHP) yang merupakan partai oposisi utama, mengecam keras dakwaan ini. Ozel menyatakan bahwa kasus hukum yang menjerat Imamoglu adalah bukti nyata campur tangan yudisial. Tujuannya, menurutnya, adalah untuk menghalangi langkah politik Imamoglu sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden Turki 2028.
Melalui sebuah pernyataan di media sosial X, Ozel menegaskan bahwa kasus ini tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan murni bersifat politis. "Tujuannya adalah untuk menghentikan CHP, yang berada di posisi pertama dalam pemilu lokal terakhir, dan untuk menghalangi kandidat presidennya," ujar Ozel.
Artikel Terkait
Forum Budaya IPACS 2025: Indonesia & Fiji Perkuat Kolaborasi dengan Usung Tradisi Bakar Batu ke UNESCO
BPIP Jadi Kementerian? Ini Penjelasan Terkini dan Proses RUU-nya
Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Hari Ini: Titik Demo & Pengalihan Arus
Hanura Dukung Proses Hukum Anggota DPRD Tersangka Pemerkosaan dan Penganiayaan di Kepulauan Sula