Pentingnya Layanan Pendidikan Khusus untuk Perempuan Pedalaman
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat atau yang akrab disapa Rerie, menekankan urgensi layanan pendidikan yang komprehensif bagi perempuan pedalaman. Layanan ini harus mampu menjawab kebutuhan spesifik mereka, mencakup aspek kebijakan hingga dukungan sosial yang menyeluruh.
Peran Strategis Perempuan Pedalaman
Rerie menjelaskan bahwa dalam konteks tertentu, perempuan pedalaman memiliki peran ganda yang sangat penting. Mereka tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan budaya, tetapi juga berperan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan bahkan dapat mempengaruhi keputusan-keputusan adat. Pemenuhan layanan pendidikan yang berkualitas dan tepat sasaran dinilai dapat memperkuat seluruh peran strategis tersebut.
Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi daring bertajuk "Membangun Ekosistem Pemberdayaan Perempuan Berkelanjutan melalui Kebijakan Pendidikan Berbasis Kebutuhan Perempuan Pedalaman". Diskusi ini diselenggarakan oleh Forum Diskusi Denpasar 12 bersama Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Hambatan dan Solusi Pendidikan
Menurut Rerie, tantangan utama yang masih dihadapi adalah faktor geografis, sosial-budaya, dan ekonomi. Hambatan-hambatan ini membatasi akses perempuan pedalaman terhadap kesempatan pendidikan yang selaras dengan kebutuhan hidup dan potensi lokal mereka.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Rerie menegaskan perlunya berbagai upaya konkret. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain:
- Pengembangan kurikulum yang adaptif dan relevan dengan konteks lokal.
- Penguatan akses dan infrastruktur pendidikan di wilayah pedalaman.
- Percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat untuk memberikan payung hukum yang jelas.
Artikel Terkait
3.000 Sapi Uruguay Terdampar di Laut Turki: Puluhan Mati, Kondisi Mengkhawatirkan
Kronologi Pengeroyokan Celurit di Surabaya Gara-Gara Foto Michat Tidak Sesuai
Prabowo Kagum Intelijen Australia Tahu Kesukaannya pada Musik Bagpipe di Kunjungan ke Sydney
Nenek Diduga Gunakan Uang Palsu di Pasar Duri Kepa, Pedagang: Sudah Dua Kali!