Motif Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta: Rasa Dendam dan Pengaruh Konten Kekerasan
Polisi mengungkapkan bahwa siswa ABH pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta merasa kesepian dan menyimpan dendam terhadap perlakuan orang-orang di sekitarnya. Perasaan dendam ini telah dipendamnya selama berbulan-bulan, dimulai sejak awal tahun 2025.
Juru bicara Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menjelaskan bahwa pelaku mulai merasa tertindas dan tidak memiliki tempat untuk berbagi. "Dari awal tahun, yang bersangkutan sudah mulai melakukan pencarian-pencarian, merasa tertindas, kesepian, dan tidak tahu harus menyampaikan perasaannya kepada siapa. Motivasi utamanya adalah dendam terhadap beberapa perlakuan yang diterimanya," ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada Selasa (11/11/2025).
Setelah itu, pelaku diketahui aktif mencari informasi tentang cara orang meninggal dan berbagai konten kekerasan lainnya. Ia juga bergabung ke dalam grup-grup yang mengagungkan kekerasan di media sosial.
Artikel Terkait
Trump dan Netanyahu Bahas Gaza dan Ancaman untuk Iran di Mar-a-Lago
Jenazah Anak Pelatih Spanyol Ditemukan, Pencarian Korban Pinisi di Selat Padar Masih Digeber
Gempa Dangkal Magnitudo 4.0 Guncang Melonguane Dini Hari
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda