Ajakan Meneladani Semangat Kepahlawanan
Dalam kesempatan itu, Al Muzammil juga mengajak segenap kader dan simpatisan PKS untuk meneladani semangat kepahlawanan dengan cara berkontribusi secara positif di tengah masyarakat. Harapannya, setiap kader dapat menjadi pahlawan di masa depan sesuai dengan bidang dan kapasitasnya masing-masing.
Ia mendefinisikan pahlawan sebagai individu yang memiliki banyak catatan kebaikan, pahala, serta kontribusi nyata yang signifikan. Semangat inilah yang ingin ditularkan kepada seluruh anggota partai.
Tanggapan atas Pro-Kontra Gelar untuk Soeharto
Merespons pro dan kontra yang muncul terkait pemberian gelar pahlawan kepada mantan Presiden Soeharto, Al Muzammil meyakinkan publik bahwa keputusan ini bukanlah hal yang gegabah. Menurutnya, penetapan tersebut telah melalui kajian yang sangat matang oleh tim yang berwenang.
Ia mengingatkan bahwa Soeharto dikenal sebagai Bapak Pembangunan Indonesia. Pemerintah, dalam proses penilaiannya, tentu telah mempertimbangkan segala aspek, termasuk kontribusi-kontribusi nyata lainnya dari tokoh-tokoh seperti Gus Dur, Marsinah, Sarwo Edhie, dan Kiai Kholil.
Muzammil mengakui adanya kritik dari sebagian masyarakat, terlebih dalam konteks era reformasi. Namun, ia menekankan untuk melihat warisan pembangunan yang ditinggalkan oleh Soeharto yang masih dapat disaksikan hingga saat ini.
Ia juga menyoroti peran kritis Soeharto dalam peristiwa G30S PKI. Menurutnya, andai Indonesia kalah pada masa kritis tersebut, bisa jadi fondasi negara, termasuk Sila Pertama Pancasila, akan mengalami perubahan yang fundamental.
Artikel Terkait
Ledakan Mobil di New Delhi Tewaskan 8 Orang dan Lukai 19 Korban
Mendagri Tito Karnavian Raih Penghargaan Kepemimpinan di Indonesia Kita Awards: Sinergi Pusat-Daerah Kunci Stabilitas
Lampung Raih Rekor MURI! Persentase Dapur Makan Bergizi Gratis Tertinggi Nasional Capai 69%
PT NHM Perkuat Komunitas: Program Air Bersih & Renovasi Masjid di Lingkar Tambang