Penetapan status bencana nasional ini disampaikan oleh Presiden Marcos Jr dalam sebuah pengarahan di Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Penanggulangan Bencana. Langkah strategis ini bertujuan untuk mempercepat operasi penyelamatan, distribusi bantuan kemanusiaan, dan proses rehabilitasi di daerah terdampak.
Dengan status darurat nasional, pemerintah Filipina dapat mengakses dana darurat dengan lebih cepat dan menyelenggarakan proses pengadaan barang serta jasa yang lebih efisien untuk mendukung korban bencana Topan Kalmaegi.
Wilayah yang Terdampak Topan Kalmaegi
Presiden Marcos Jr menegaskan bahwa sekitar 10 hingga 12 wilayah diperkirakan terdampak oleh topan ini. Saat ini, Filipina juga sedang bersiap-siap menghadapi ancaman Topan Uwan yang diperkirakan akan melanda setelahnya.
Secara terpisah, juru bicara Kantor Pertahanan Sipil, Diego Mariano, melaporkan bahwa sebanyak 82 orang mengalami luka-luka di wilayah Visayas Tengah, yang merupakan daerah dengan tingkat kerusakan dan korban paling parah akibat Topan Kalmaegi.
Artikel Terkait
Paus Serukan Gencatan Senjata Natal, Rusia Kembali Menolak
Gunungan Sampah Jogja: Cermin Retak Peradaban Kita
Wakil Ketua Komisi IX Usulkan Liburkan Program Makan Bergizi Saat Sekolah Tutup
CCTV Mati, Polisi Selidiki Pembunuhan Anak Politisi PKS hingga ke Rumah Tetangga