Alasan Kerangka Farhan dan Reno di Kwitang Baru Ditemukan 2 Bulan Setelah Kebakaran
Dua kerangka manusia yang ditemukan di lokasi gedung terbakar di Kwitang, Jakarta Pusat, telah teridentifikasi melalui tes DNA sebagai M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. Keduanya dilaporkan hilang persis pada hari yang sama ketika gedung tersebut dilalap si jago merah, 29 Agustus silam. Namun, mengapa kerangka mereka baru ditemukan pada 30 Oktober?
Pencarian Awal Tidak Menemukan Jejak
Kasat Reskrim Jakpus, AKBP Roby Saputra, menjelaskan bahwa olah TKP pertama kali dilakukan pada 2 September. Pencarian menyeluruh di gedung yang dipenuhi puing-puing itu tidak membuahkan hasil. Baik visual maupun penciuman tidak mendeteksi adanya korban jiwa.
“Kita sudah cek secara menyeluruh seluruh gedung namun kita memang tidak melihat dan mencium karena di lokasi tersebut itu bercampur dengan puing-puing sisa kebakaran. Jadi tidak ada sama sekali yang menandakan ada korban kebakaran pada saat itu,” ujar Robby di RS Polri, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Tim Puslabfor Polri yang melakukan olah TKP ulang pada 19 September juga tidak berhasil menemukan kerangka kedua korban.
Bau Terbakar yang Menyamarkan
Roby menambahkan bahwa dalam kondisi kebakaran hebat, bau daging manusia yang terbakar sangat mirip dengan bau kayu atau material bangunan lain yang hangus. Hal ini menyulitkan identifikasi melalui indra penciuman.
“Karena memang kondisinya kalau kebakaran kalau daging terbakar itu sama dengan bau kayu terbakar kalau kebakar yang full menyeluruh,” jelasnya.
Artikel Terkait
Gelar Pahlawan untuk Soeharto? Ini Tanggapan Wakil MPR RI Eddy Soeparno
Paket Mencurigakan di Pangkalan AS Maryland Bikin Personel Sakit, Ini Fakta Terbaru
Rembug Fiskal APEKSI di Malang: Kiat Perkuat Kemandirian Fiskal & Inovasi PAD
Jenazah Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo Akhirnya Diserahkan ke Keluarga Setelah Identifikasi DNA