Banjir dan Pohon Tumbang di Dharmawangsa, DPRD DKI Soroti Lemahnya Mitigasi Bencana
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menyoroti insiden banjir dan pohon tumbang di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Kamis 30 Oktober 2025, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Kejadian ini disebut sebagai alarm keras bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperkuat manajemen mitigasi bencana.
Belasungkawa dan Peringatan Keras
Kenneth menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban jiwa akibat pohon tumbang di Dharmawangsa dan Pondok Indah. Ia menegaskan bahwa peristiwa ini bukan sekadar musibah alam, tetapi peringatan bahwa sistem kesiapsiagaan dan pemeliharaan infrastruktur kota harus ditingkatkan secara serius.
Permasalahan Klasik yang Tak Kunjung Tertangani
Menurut Kenneth, penanganan pohon rawan tumbang, saluran air tersumbat, dan sistem drainase yang tidak optimal adalah isu klasik yang tidak boleh lagi ditunda penyelesaiannya. Ia mendorong Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Sumber Daya Air untuk melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi pohon dan saluran air di seluruh wilayah rawan.
Mitigasi yang Masih Reaktif
Kenneth menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya manajemen risiko bencana dan koordinasi antarlembaga dalam penanganan cuaca ekstrem. Mitigasi bencana di Jakarta dinilai masih bersifat reaktif, dimana pemerintah bergerak setelah genangan terjadi, bukan melalui langkah pencegahan yang terencana.
Artikel Terkait
Remaja Palestina Tewas Tertembak dalam Penggerebekan Israel di Tepi Barat
BMKG Catat 40.000 Gempa Sepanjang 2025, Hanya 24 yang Merusak
Pratikno: Huntara Jadi Prioritas Utama Pasca-Banjir di Tiga Provinsi
600 Tenaga Medis Diterjunkan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar Secara Bergilir