“Dalam tiga bulan terakhir ini ada BLTSKesra di luar BLTS reguler. Kalau BLTS reguler menyasar kisarannya 18 juta KPM, sementara BLTS ini menyasar lebih dari 35 juta penerima, tentu bergantung pada data yang sudah diverifikasi oleh pemerintah daerah bersama Kementerian Sosial dan BPS,”
jelasnya.
Data terbaru dari Kemensos menunjukkan, lebih dari 33,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dinyatakan layak dapat BLTS. Penyalurannya sendiri dilakukan lewat kerja sama dengan bank-bank BUMN dan PT Pos Indonesia. Pertimbangan utamanya? Kondisi geografis dan kemudahan akses bagi warga.
Secara nasional, capaiannya cukup menggembirakan, sudah lebih dari 97 persen. Tapi di titik-titik bencana tadi, prosesnya memang lebih pelan. Itu wajar. Butuh tenaga dan strategi khusus untuk menjangkau mereka yang terdampak paling parah.
“Sebagian besar BLTS sudah disalurkan, baik di daerah bencana maupun di daerah-daerah lain di Indonesia,”
pungkas Gus Ipul. Untuk menyelesaikan sisa penyaluran di daerah sulit, Kemensos mengerahkan semua jaringan. Mereka menggandeng pemda, relawan, petugas Pos, hingga Dinas Sosial setempat agar bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan.
Artikel Terkait
Prabowo Sambut 2026 di Tengah Warga Batang Toru, Nyanyikan Lagu Kebangsaan dan Peluk Anak-anak
Malam Tahun Baru di Bundaran HI: Sorak dan Doa untuk Aceh
Kapolda Riau: Alam Butuh Aksi Nyata, Bukan Janji Kosong
Detik-Detik 2026: Sorak dan Kembang Api Warnai Malam di Bundaran HI