Sebenarnya, ini bukan bantuan pertama. Pramono mengungkapkan, Pemprov Jakarta sudah beberapa kali mengirimkan dukungan. Mulai dari obat-obatan, toilet portabel, hingga bantuan tunai. Untuk tiga kabupaten yang terdampak parah Lhokseumawe, Aceh Tamiang, dan Tapanuli Tengah masing-masing bahkan mendapat suntikan dana sebesar Rp 3 miliar.
Di sisi lain, Arif Nasrudin dari PAM Jaya membeberkan spesifikasi teknis bantuan tersebut. Mobil pengolah air yang mereka kirim dilengkapi sistem Reverse Osmosis (RO).
“Jadi, air sungai yang diolah nanti bisa langsung diminum. Sudah ada RO-nya di dalam truk,” jelas Arif.
Alasan mengirim tangki air juga punya dasar. Informasi terakhir yang mereka terima, kondisi pipa di lokasi bencana masih terendam lumpur. Jaringan distribusi air konvensional pun tak bisa berfungsi normal.
“Makanya, kami siapkan sepuluh mobil tangki ini. Air bersih harus tetap bisa diakses warga,” ucapnya.
Pelepasan bantuan sore itu pun ditutup dengan harapan agar kiriman tersebut segera sampai dan benar-benar meringankan. Upaya Jakarta ini, meski dari jauh, setidaknya memberi secercah solusi atas krisis air bersih yang kerap melanda pascabencana.
Artikel Terkait
Banten Genjot Infrastruktur, Kesehatan, dan Pendidikan Gratis Hingga 2030
Latihan Militer China di Sekitar Taiwan Berangsur Surut, Kewaspadaan Tetap Menjulang
DJ Donny Laporkan Teror Molotov dan Ancaman Sadis ke Polda Metro Jaya
Kejagung Ungkap 2.080 Perkara Diselesaikan dengan Restorative Justice Sepanjang 2025