Yang menarik, serangan ini terjadi di saat yang runyam: tepat ketika negosiasi perdamaian untuk perang Ukraina sedang berlangsung. Lavrov menegaskan Rusia tidak akan mundur dari meja perundingan. Tapi, posisi Moskow tak bisa lagi sama.
"Mengingat kemerosotan total rezim kriminal Kyiv, yang telah beralih ke kebijakan terorisme negara, posisi negosiasi Rusia akan dipertimbangkan kembali,"
begitu pernyataan Lavrov. Dia tidak memberikan penjelasan lebih rinci atau bukti pendukung atas tuduhan tersebut. Pernyataannya itu meninggalkan tanda tanya besar tentang nasib proses perdamaian ke depan.
Artikel Terkait
Pramono Anung Ingatkan CPNS DKI: Integritas Kunci Utama, Korupsi Berarti Pemberhentian
STC Tolak Ultimatum Saudi: Takkan Mundur dari Tanah Kami
Fahri Hamzah Usulkan Lembaga Khusus untuk Genjot Hunian Sosial
Nahas di Tanjakan Flyover Mbah Priok, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Trailer