Yogi, sang jantan, berusia enam tahun. Pasangannya, Jihan, sedikit lebih muda, lima tahun. Tanduk besar mereka bukan cuma untuk tampilan. Di habitat aslinya di Afrika Timur, struktur itu membantu mengatur suhu tubuh mereka.
Di sisi lain, komitmen Ragunan memang jelas: menghadirkan satwa unik dengan kesejahteraan terjamin. Semua itu dibungkus dengan pesan konservasi yang ingin disampaikan ke masyarakat.
"Kami harap kehadiran watusi ini seperti kado Tahun Baru buat pengunjung," tambah Wahyudi.
Terutama di momen libur Nataru ini, dia berharap pengalaman wisata yang ditawarkan tidak sekadar rekreasi, tapi juga memberi pengetahuan. Jadi, ada nilai lebih yang dibawa pulang.
Artikel Terkait
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda
Restoran hingga Mal Wajib Bayar Royalti Lagu, Begini Mekanismenya
Mogadishu Bergolak, Israel Akui Kemerdekaan Somaliland
Kepintaran dan Kepedihan: Kisah Pilu Siswi SD di Balik Tragedi Medan