jelas Tuahta.
Dua kontainer tambahan dari relawan itu, terangnya, tidak tercatat dalam pengetahuan Pemprov Sumut. Nah, di sinilah persoalan muncul kendala administrasi dengan PT Pelni pun tak terhindarkan. Saat ini, pihaknya sedang berupaya mempertemukan semua pihak untuk mencari jalan keluar.
"Kami mencoba menghubungi relawan Malang yang masih ada di Medan atau perwakilannya. Karena mereka sudah di Aceh Tamiang. Kami juga sedang rapat bersama PT Pelni agar masalah dapat segera selesai dan bantuan dapat disalurkan,"
tutupnya.
Jadi, sederhananya, ada selisih data yang bikin prosesnya tersendat. Bantuan itu sendiri sudah ada di Medan, tinggal menunggu urusan teknis dan biaya yang dibicarakan rampung agar kiriman segera sampai ke tangan yang membutuhkan.
Artikel Terkait
Bank Jateng Jadi Bapak Asuh Desa, Gempur Kemiskinan Lewat Akses Modal
Data Kemenhub Bantah Isu Bali Sepi Saat Nataru
Pohon Natal 15 Meter dari Galon Bekas Warnai Perayaan di Gereja Jakarta
Trotoar Mirip Guiding Block di Tangsel Akhirnya Dicat Ulang Jadi Abu-abu