Di Nganjuk, Jawa Timur, suasana pagi Sabtu itu terasa berbeda. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir di tengah kerumunan, bukan untuk urusan kepolisian biasa, melainkan untuk sebuah momen bersejarah: peletakan batu pertama pembangunan Rumah Singgah atau Museum Pahlawan Nasional Marsinah. Acara ini jelas punya makna khusus, bukan hanya bagi keluarga, tapi bagi seluruh gerakan buruh di tanah air.
Di lokasi acara, Sigit menyampaikan pesannya. Ia menekankan bahwa pembangunan museum ini jauh lebih dari sekadar proyek fisik.
"Pembangunan museum ini bukan tanpa arti. Semangat Ibu Marsinah dan api yang beliau gelorakan untuk mendukung dan mendorong hak-hak buruh harus tetap dijaga," ujar Jenderal Sigit, Sabtu (27/12/2025).
Baginya, semangat almarhumah itu harus tetap hidup, menjadi penggerak nyata bagi perbaikan nasib pekerja.
Namun begitu, Kapolri juga menyoroti konteks perjuangan yang berubah. Perjuangan buruh masa kini, menurutnya, harus selaras dengan upaya pemerintah menyejahterakan rakyat secara luas. Ia menyebut hal ini sejalan dengan cita-cita Presiden untuk memperkuat daya beli dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Generasi buruh saat ini harus terus bersama memperjuangkan hak-hak buruh Indonesia. Ini tentunya sejalan dengan apa yang dicita-citakan Bapak Presiden RI, yaitu ingin menyejahterakan rakyat Indonesia," paparnya.
Artikel Terkait
Serangan Besar Rusia Guncang Kyiv, Zelensky: Mereka Tak Ingin Perang Berakhir
Muatan Berlebihan Picu Truk Terguling di Tol Wiyoto Wiyono
57 Kendaraan Terlibat, Dua Tewas dalam Karambol Maut di Jalan Tol Kan-etsu
Dosen UIM Meludahi Kasir, Bela Diri: Itu Reaksi Manusiawi