Bau busuk yang menusuk hidung langsung terasa begitu mendekati kios bunga Rizal di Jalan Aria Putra, Ciputat. Bukan aroma melati atau mawar yang menyambut, melainkan bau sampah yang sudah membusuk. Tumpukan kantong plastik dan sisa-sisa rumah tangga itu menggunung persis di samping tempatnya berjualan, mengundang lalat berkerumun di atas bunga-bunga segarnya.
“Udah hampir sebulan sih ini,” ucap Rizal, sambil menata ulang setangkai bunga yang mulai layu. Suaranya terdapat keluhan yang tertahan.
Kondisi itu, tentu saja, langsung memukul omzetnya. Kiosnya yang biasanya ramai, kini sepi. Pembeli yang lewat cenderung mempercepat langkah atau menutup hidung. Rizal sendiri terpaksa memakai masker sepanjang hari berjaga. Menurutnya, sebelumnya situasinya tidak separah ini. Sampah biasa diangkut rutin, dan suasana pasar tetap ramai.
“Sepi, ya. Dibilang pendapatan nggak sepi-sepi banget, tapi lumayan mempengaruhi,” keluhnya saat ditemui Sabtu lalu.
Ia lalu menambahkan, sambil menunjuk ke arah beberapa lapak kosong di dekatnya, “Apalagi kita kebauan, bau busuk. Mungkin karena faktor itu, pembeli juga nggak nyaman. Pedagang lain aja, yang biasanya empat orang jualan di sini malam-malam, sekarang pada nggak muncul.”
Artikel Terkait
Korban Bencana Tiga Provinsi Tembus 1.138 Jiwa, 163 Masih Hilang
Puncak Disterilkan, Enam Titik Ditutup untuk Car Free Night Malam Tahun Baru
Kuota Tiket Penyeberangan Nataru Masih Longgar, ASDP: Saatnya Rencanakan Perjalanan
Tragedi di Perairan Pangkep: Camat dan Relawan Tewas Usai Bagi Bantuan