"Kami atur secara bertahap dan terukur. Kami juga berusaha mengendalikan bau serta aspek sanitasi, supaya risiko kesehatan bagi masyarakat bisa ditekan."
Di sisi lain, Pemkot sepenuhnya sadar bahwa situasi ini sudah menimbulkan ketidaknyamanan. Perangkat daerah terkait terus dikerahkan di lapangan untuk mengendalikan keadaan. Sambil menangani darurat, mereka juga menyiapkan langkah-langkah jangka menengah dan panjang untuk sistem pengelolaan sampah yang lebih baik ke depannya.
Partisipasi warga dinilai krusial. Pemkot mengajak masyarakat untuk ikut serta, terutama dengan mulai mengurangi dan memilah sampah dari rumah masing-masing. Upaya dari hulu seperti ini akan sangat meringankan kerja di hilir.
Mengakhiri penjelasannya, Asep menyebut pengangkutan bertahap akan terus berlanjut hingga kondisi benar-benar normal. "Pemkot hadir dan bekerja memastikan layanan kebersihan kota tetap berjalan," pungkasnya, menekankan komitmen di tengah masa transisi penanganan persampahan ini.
Artikel Terkait
Kuota Tiket Penyeberangan Nataru Masih Longgar, ASDP: Saatnya Rencanakan Perjalanan
Tragedi di Perairan Pangkep: Camat dan Relawan Tewas Usai Bagi Bantuan
Saudi Beri Ultimatum, Separatis Yaman Tak Gentar
Tangsel Resmi Berlakukan Status Darurat Sampah Hingga 2026