Presiden Prabowo Subianto punya pengalaman yang sama berulang kali. Saat ia bicara soal kekuatan asing yang dianggap tak ingin Indonesia maju, respons yang ia terima justru kerap berupa tawa. Tapi, anggapan seperti itu sama sekali tak ia hiraukan.
“Kalau saya bicara kekuatan asing saya diketawain, saya tidak peduli,” tegasnya.
Suasana di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (24/12/2025) itu mendadak hening sejenak. “Saya dipilih, saya dilantik oleh rakyat Indonesia, saya akan mati untuk rakyat Indonesia. Bagi saya mati untuk rakyat, kehormatan bagi saya,” ucap Prabowo dalam sambutannya di acara penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara.
Pernyataannya itu muncul setelah ia menggambarkan betapa parahnya dampak kebocoran anggaran dan pengelolaan sumber daya alam. Menurutnya, negara itu persis seperti tubuh manusia. Kekayaan dan uang negara adalah darahnya.
“Kalau badan manusia tiap hari bocor, bocor, bocor, sekian cc, di ujungnya badan itu kolaps, mati,” katanya dengan nada serius.
“Negara sama. Di ujungnya, kekayaan kita bocor, bocor, bocor, dirampok, dicuri, laporan palsu, under invoicing, pejabat disogok, nyelundup, nyelundup keluar, nyelundup ke dalem, gimana negara bisa bertahan.”
Artikel Terkait
Kapolri Titip Doa untuk Korban Bencana, Kerahkan Banser-Kokam Amankan Natal
Kapolri Tinjau Langsung Pengamanan Natal di Gereja Immanuel dan Katedral
Jaksa Agung Burhanuddin: Saya Akan Tindak Tegas
Di Balik Penyerahan Rp 6,6 Triliun, Prabowo Dapat Laporan Penting Soal Relokasi 22 Ribu Jiwa di Tesso Nilo