Memang, ada juga yang mulai kembali. Warga dengan kerusakan rumah tidak terlalu parah sudah mencoba membersihkan puing dan lumpur dari tempat tinggal mereka. Namun begitu, kebutuhan pokok tetap jadi persoalan. Hidup serba sulit.
Yang paling memprihatinkan, pemulihan ekonomi belum terlihat. Lahan perkebunan sumber penghidupan utama masih terendam genangan. Situasinya benar-benar memaksa masyarakat untuk memulai segalanya dari nol.
"Aktivitas ekonomi masyarakat juga belum pulih. Perkebunan yang menjadi mata pencaharian masyarakat masih tergenang banjir. Masyarakat di sini harus memulai dari nol," keluh Indra lagi.
Bencana ini memang luar biasa skalanya. Data terakhir dari BNPB mencatat, korban banjir yang mengungsi di Aceh Tamiang mencapai 150,5 ribu jiwa. Angka yang besar, yang menggambarkan betapa panjang jalan pemulihan yang harus ditempuh.
Artikel Terkait
VPC Tegaskan Tak Akan Cabut Laporan, Desak Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Bencana Belum Usai, Status Darurat Bener Meriah Diperpanjang Hingga Akhir Tahun
Polres Serang Sulap Lahan Tidur 438 Hektar Jadi Kebun Jagung
Insiden Serempetan di Pela Mampang Berujung Pengeroyolan, Pelaku Masih Buron