Dini hari yang sepi di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang, tiba-tiba pecah oleh sura dentuman keras. Sebuah bus terguling, mengawali proses evakuasi dramatis yang berlangsung berjam-jam. Korban ada yang terjepit di dalam reruntuhan, membuat pekerjaan tim penyelamat jadi sangat sulit.
Kronologinya, musibah ini terjadi sekitar pukul setengah satu pagi tadi, Senin. Dari dalam bus yang berangkat dari Jatiasih, Jakarta menuju Yogyakarta itu, 15 nyawa melayang. Sementara 19 penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Kabar kecelakaan itu langsung diterima Basarnas Semarang yang sedang berjaga di Posko Gabungan Kalikangkung untuk pengamanan Nataru. Mereka pun langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian.
Di lokasi, suasana benar-benar mencekam. Tim gabungan dari Basarnas, Polri, Jasa Marga, dan PMI harus bekerja ekstra hati-hati.
"Proses evakuasi cukup sulit karena ada sebagian korban yang masih dalam posisi terjepit. Selain itu, akses menuju korban juga dipenuhi pecahan kaca," ujar Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono.
Ia menjelaskan, tim harus masuk ke dalam badan bus yang terguling. Mereka membuka akses, menggapai korban, dan mengeluarkannya dengan penuh kehati-hatian. Butuh waktu lama.
Artikel Terkait
Program Makan Bergizi Tetap Jalan Saat Libur, DPR Malah Usul Anggaran Dikorban untuk Bencana
Delapan Warga Negara Asing Diamankan di Jakarta Terkait Narkoba
KLH Turun Tangan, Tangsel Diberi Tenggat 180 Hari untuk Atasi Darurat Sampah
Bus PO Cahaya Trans Terguling di Tol Krapyak, 16 Penumpang Tewas