“Kami berterima kasih kepada panitia,” balas Martuasah, mewakili seluruh aparat gabungan.
Ia menilai kerjasama dengan panitia sangat baik dan ikut menentukan kelancaran. Menurutnya, acara semacam ini bukan sekadar ritual keagamaan biasa.
“Membawa berkah bagi kedamaian bangsa,” ucapnya, yakin bahwa kegiatan itu juga mempertebal keimanan jamaahnya.
Rangkaian acaranya sendiri padat. Setelah pembacaan Yasin dan Tawasul, dilanjutkan dengan asmaul husna dan salawat. Ada juga tausiyah yang mengisi malam. Menariknya, sebelum semua itu, lantunan Indonesia Raya berkumandang sebagai pembuka, menegaskan semangat nasionalisme di antara ritual keagamaan.
Kehadiran sejumlah habib dan ulama ternama turut menyemarakkan. Di antaranya, Habib Ali Zaenal Alaydrus, Habib Ali Uraidiy bin Sayyidil Walid Al Habib Hasan Assegaf, hingga Habib Abdullah Al Athas dan Habib Bagir Alaydrus. Bahkan, ada pula ulama yang datang dari jauh, Assayid Syeikh Amar Jailani dari Gaza, Palestina, yang kehadirannya menambah kekhusyukan acara.
Artikel Terkait
Solidaritas dari Ujung Timur: Papua Bantu Rp 406 Juta untuk Korban Bencana Aceh
Bupati Serang Tinjau Banjir Kajeroan, Warga Bertahan Demi Jaga Harta
Jenazah Dua Nelayan Indonesia Ditemukan Terdampar di Pantai Portugal
Serang Terendam: 21 Desa Porak-Poranda Diterjang Banjir dan Longsor