Statusnya masih Siaga atau Level III. Karena itu, otoritas mengeluarkan sejumlah larangan ketat. Masyarakat sama sekali dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 13 kilometer dari puncak. Daerah itu dianggap paling berbahaya.
Di luar jarak itu pun, warga diminta waspada. Jangan mendekati tepi sungai dalam radius 500 meter di sepanjang aliran Besuk Kobokan. Ancaman awan panas dan lahar bisa menjangkau hingga 17 km dari puncak.
"Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah," tegas Liswanto. Bahaya lontaran batu pijar masih sangat nyata di zona tersebut.
Potensi ancaman lain juga perlu diantisipasi. Masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan awan panas, guguran lava, dan lahar yang bisa menyusur lembah sungai. Terutama di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Bahkan anak-anak sungai dari Besuk Kobokan juga berpotensi dilanda lahar.
Suasana di kaki gunung tentu mencekam. Langit yang mulai terang justru dihiasi kepulan abu yang mengingatkan semua orang akan betapa aktifnya gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.
Artikel Terkait
Mencekam, 10 Nyawa Melayang dalam Penembakan Brutal di Bekkersdal
Kumpulan Ucapan Menyentuh untuk Rayakan Hari Ibu 2025
Dari Duel Spiritual hingga Marsiada Pari: Lokakarya PKS MPR Telisik Perekat Sumut
Subuh Berkah: Khitanan Gratis dan Sembako Sambut Puluhan Anak di Kiara Sari