Dia menjelaskan, total ada 53 rumah yang kebanjiran. Namun begitu, situasi ini tak berlangsung lama. Hanya dalam hitungan jam, air mulai menyurut.
"Tapi cepat, langsung surut lagi ini," terangnya. "Mulai pukul delapan atau sembilan, airnya sudah ngalir ke bawah. Surut ko."
Bagi warga di sini, kejadian seperti ini seolah sudah jadi langganan tahunan. Mereka terbiasa. Sanusi sendiri mengaku, warga sudah paham dan menerima kondisi ini, meski tentu saja merepotkan.
"Sudah terbiasa warga setiap tahunnya," imbuhnya. Jadi ketika banjir datang lagi, respon mereka lebih pada kesigapan, bukan lagi kepanikan.
Artikel Terkait
Putri Zuma Dituding Rekrut Kerabat Jadi Tentara Bayaran untuk Rusia
Kapolda Metro Jaya dan Para Senior Bahas Sinergi untuk Keamanan Ibu Kota
PMI Kirim Darah dan Logistik via Udara-Laut untuk Korban Bencana Sumatera
Morowali di Titik Balik: Kemelimpahan Nikel dan Tantangan Keadilan Sosial