Namun begitu, di balik antusiasme itu, ada hal penting yang ditekankan Profesor Teti Estiasih dari Universitas Brawijaya. Ia mengingatkan BGN untuk memastikan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mematuhi SOP demi menjaga keamanan pangan. Tujuannya jelas: mencegah kejadian tak diinginkan yang merugikan siswa.
"Semua dapur MBG wajib untuk menjaga keamanan pangan. Ini investasi jangka panjang," tegas Prof Teti.
Dukungan juga datang dari Muhammad Syauqi, Ahli Gizi Klinis Universitas Diponegoro. Ia mendukung intervensi gizi dari BGN, namun khawatir dengan informasi yang salah yang mungkin beredar di masyarakat.
"Jangan sampai program yang sangat bagus ini malah kemudian tidak berlanjut karena informasi yang salah," ucap Syauqi.
Sementara itu, dari lapangan, Helda Khusun dari SEAMEO Biotrop membagikan pengalamannya. Saat memantau dampak MBG di Sambas, Kalimantan Barat, ia melihat sendiri antusiasme para siswa.
"Saya sampai merinding, melihat antusiasme anak-anak yang sangat menanti-nanti kehadiran petugas SPPG membawa hidangan MBG untuk mereka," kenangnya.
Di tempat yang sama, Sudirman Nasir, Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, melihat potensi besar dari program ini. Ia yakin MBG bisa menjadi capaian besar Indonesia berikutnya.
"Program MBG ini bisa menjadi capaian Indonesia selanjutnya," ujarnya penuh keyakinan.
Menutup rangkaian pertemuan, Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, mengungkapkan kegembiraannya bisa menyatukan para pakar. Harapannya, ilmu dan pengalaman mereka dapat menjadi penopang kesuksesan MBG di Tanah Air.
"Terima kasih sudah bergabung dengan kami, semoga kami bisa belajar banyak dari Bapak-Bapak dan Ibu. Semoga kita semua bisa membantu Presiden memperbaiki program andalan presiden ini," pungkas Nanik.
Artikel Terkait
Polisi Bekasi Amankan Lima Pelaku Penyerangan Remaja di Jatiasih
Dampak Debu Proyek di Depok, Puluhan Siswa Terpaksa Pakai Masker di Kelas
Puluhan Motor Terjungkal di Cileungsi Akibat Aksi Kabur Sopir Tangki Bocor
Setelah 29 Tahun Dorong Gerobak Jamu, Sumiati Akhirnya Bisa Umrah