"Saat ini pergantiannya sudah mulai dilakukan bertahap," tutur Nanik. Ia lalu menirukan pesan presiden, "'Wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, mau Nataru, kemudian lebaran, ya kan. Nanti mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh', gitu. Intinya supaya tidak mengganggu stok dan kebutuhan masyarakat yang mau merayakan."
Meski begitu, kondisi di lapangan saat ini masih relatif stabil. Kenaikan harga telur disebutnya belum signifikan, meski tanda-tanda kenaikan sudah mulai terlihat.
"Ya sekarang masih, masih kecil, ya, tapi kan tanda-tanda itu mulai ada," katanya memberikan contoh. "Misalnya di daerah-daerah dimana distribusi SPPG-nya sudah penuh, di situlah harga telur mulai merangkak naik. Yang juga perlu diwaspadai adalah harga buah. Dulu buah-buahan menumpuk di pasar induk, sekarang stoknya sudah tidak semelimpah dulu."
Artikel Terkait
Bus Gajayana Resmi Beroperasi, Gratis Seminggu Penuh untuk Warga Malang
Restoran Mewah dan Vila Terbongkar dalam OTT Pejabat Pajak
Jokowi Paparkan Kunci Ekonomi Digital Indonesia di Forum Global Singapura
Banda Aceh Gaungkan Kembali Jalur Sutra Maritim di Forum Internasional